Masih tentang cerita di tahun 2016. Kali ini ceritanya tentang acara perpisahan di The Highland Park Resort & Hotel, Bogor. Padahal ya tahun ini Keke udah mau perpisahan SMP, tetapi saya malah baru mau cerita pengalamannya ikut perpisahan SD 😂
Kayaknya penyebab kenapa ada beberapa jalan-jalan di tahun 2016 yang belum diceritakan di blog karena di tahun tersebut Keke sedang persiapan UN. Setiap malam mendampingi Keke belajar untuk persiapan UN. Siangnya, saya belajar sedikit supaya kalau ditanya Keke bisa menjawab. Makanya waktu untuk ngeblog dan blogwalking agak berkurang.
Seminggu menjelang UN, kami memilih mendaki gunung Prau. Kemudian langsung lanjut ke Sikunir. Ada yang bilang kalau kami nekat karena memilih mendaki gunung padahal ujian udah di depan mata. Tapi, berbulan-bulan mempersiapkan UN, bolehlah refreshing sejenak. 😄
[Silakan baca: Pendakian Gunung Prau via Patak Banteng]
Gak lama setelah UN selesai, angkatan Keke mengadakan acara perpisahan di The Highland Park Bogor. Kayaknya cuma selisih beberapa hari setelah selesai UN, deh. Berangkat Jumat pagi, pulang Sabtu siang. Kami gak langsung pulang ke rumah, tetapi lanjut camping ke Tanakita.
Jadi mungkin karena kecapean dengan rentetan perjalanan itu, Keke pun kena typus selama 1 bulan. Untung ujiannya udah selesai. Alhamdulillah hasilnya pun bagus.
Ya jadi itulah kenapa di tahun 2016 masih ada beberapa cerita yang belum dipublish. Apalagi saat Keke sakit. Tetap ada tulisan yang dibuat setiap bulannya. Tetapi, jadi males-malesan gitu karena sedih melihat anak yang lagi sakit. Plus, ditambah lagi setahun pertama Keke masuk sekolah negeri banyak dramanya. Biasa sekolah di swasta, kemudian masuk negeri memang lumayan banget adaptasinya. 😓
[Silakan baca: Pilih Sekolah Swasta atau Negeri?]
Sekarang lanjut ke cerita perpisahan. Sejak SD, saya gak pernah menemani anak-anak kalau ada field trip. Tadinya, saya juga gak berencana menemani Keke perpisahan angkatan. Tetapi, tanpa diduga suami mengajak ikut menginap di acara perpisahan. Alasannya pengen tahu kegiatan Keke dan teman-temannya.
Kayaknya penyebab kenapa ada beberapa jalan-jalan di tahun 2016 yang belum diceritakan di blog karena di tahun tersebut Keke sedang persiapan UN. Setiap malam mendampingi Keke belajar untuk persiapan UN. Siangnya, saya belajar sedikit supaya kalau ditanya Keke bisa menjawab. Makanya waktu untuk ngeblog dan blogwalking agak berkurang.
Seminggu menjelang UN, kami memilih mendaki gunung Prau. Kemudian langsung lanjut ke Sikunir. Ada yang bilang kalau kami nekat karena memilih mendaki gunung padahal ujian udah di depan mata. Tapi, berbulan-bulan mempersiapkan UN, bolehlah refreshing sejenak. 😄
[Silakan baca: Pendakian Gunung Prau via Patak Banteng]
Gak lama setelah UN selesai, angkatan Keke mengadakan acara perpisahan di The Highland Park Bogor. Kayaknya cuma selisih beberapa hari setelah selesai UN, deh. Berangkat Jumat pagi, pulang Sabtu siang. Kami gak langsung pulang ke rumah, tetapi lanjut camping ke Tanakita.
Jadi mungkin karena kecapean dengan rentetan perjalanan itu, Keke pun kena typus selama 1 bulan. Untung ujiannya udah selesai. Alhamdulillah hasilnya pun bagus.
Ya jadi itulah kenapa di tahun 2016 masih ada beberapa cerita yang belum dipublish. Apalagi saat Keke sakit. Tetap ada tulisan yang dibuat setiap bulannya. Tetapi, jadi males-malesan gitu karena sedih melihat anak yang lagi sakit. Plus, ditambah lagi setahun pertama Keke masuk sekolah negeri banyak dramanya. Biasa sekolah di swasta, kemudian masuk negeri memang lumayan banget adaptasinya. 😓
[Silakan baca: Pilih Sekolah Swasta atau Negeri?]
Glamping ala Bangsa Mongolia dan Suku Apache
Sekarang lanjut ke cerita perpisahan. Sejak SD, saya gak pernah menemani anak-anak kalau ada field trip. Tadinya, saya juga gak berencana menemani Keke perpisahan angkatan. Tetapi, tanpa diduga suami mengajak ikut menginap di acara perpisahan. Alasannya pengen tahu kegiatan Keke dan teman-temannya.
Tetapi, kami gak menginap di The Highland Park Resort & Hotel. Keke masih punya kebiasaan 'nempel' sama bundanya. Misalnya nih kalau ada pentas seni di sekolah. Begitu bundanya datang untuk melihat, pasti deh dia langsung nempel. Padahal tadinya asik main dengan teman-temannya. Makanya saya keberatan menginap di sana. Khawatir Keke nempel melulu sama saya. Padahal di acara perpisahan itu kan seharusnya jadi momen untuk dia dan teman-temannya.
Bentuknya seperti tenda, tetapi sebetulnya bangunan permanen
Selain penginapan yang berbentuk camp, ada juga yang rumah kayu
The Highland Park Resort & Hotel ini konsepnya glamping (glamorous camping). Sebetulnya bangunannya permanen, tetapi berbentuk seperti tenda. Areanya lumayan luas dan ada berbagai permainan yang disediakan di sana.
Harga per malam untuk weekend dimulai dari IDR1.680K (apache camp) hingga IDR2.100K (Mongolian Superior). Ada juga kamar tipe barrack di sana. 1 kamar diisi kurang lebih 20-25 anak.
Barak siswa laki-laki
Ada area bermain juga. Di belakan area bermain anak, ada mini zoo
Game setelah sholat Ashar. Kami motretnya dari saung terdekat. Enak buat istirahat kalau di saung.
Sayangnya pas kami ke sana, cuaca kurang bersahabat. Mendung terus menggelayut sejak Jumat sore. Padahal kalau cerah, cakep lho pemandangannya. Gunung Salak akan terlihat megah dan cantik dan penginapan ini.
[Silakan baca: Golden Sunrise di Sikunir]
Aktivitas di Acara Perpisahan
Kalau dari foto ini, bangunan bagian depan adalah resto (pojok kiri bawah). Barak, penginapan para panitia serta guru, dan ruang serba guna ada di bagian depan (samping kolam renang). Camp apache paling jauh di belakang (pojok sebelah kanan yang terlihat putih kecil-kecil itu)
Aktivitas para siswa di hari pertama lumayan padat. Begitu sampai, diadakan beberapa games. Kemudian makan siang dan sorenya lanjut game lagi. Setelah itu acara bebas sampai makan malam. Dilanjutkan dengan pentas seni di aula dan ditutup dengan acara di depan api unggun sambil makan (lagi). Tentu saja setiap waktu sholat dilakukan berjamaah.
Salah satu game pertama. Kayaknya semacam estafet mengisi air gitu. Tapi, karena permainan ini jadinya group Keke memilih nyebur ke kolam renang 😂 (sumber foto: WAG Otm Angkatan Keke)
Dihukum pun tetap ceria 😂 (sumber foto: WAG Otm Angkatan Keke)
Ajakin Nai main drone, biar gak bosan
Sore hari, mereka kembali melakukan berbagai game di luar ruangan. Setelah itu dilanjutkan dengan acara bebas. Beberapa anak memilih untuk berenang. Keke memilih berkeliling dengan teman-temannya. Nai tadinya pengen berenang. Tetapi, karena kakaknya gak mau berenang, Nai pun batal.
Sejak sore mendung mulai terlihat. Menjelang malam malah hujan mulai turun. Jadinya sejak sore hingga malam, kami memilih menunggu di resto. Paling sebentar aja saya melihat ke ruangan karena ada pentas seni. Nai dan ayahnya memilih tetap di resto karena Nai udah mulai lelah.
The Paceters yang super duper heboh! (sumber foto: WAG Otm Angkatan Keke)
Group Keke tampil paling akhir dan udah diduga menjadi yang paling heboh juga. Nama goupnya Paceters. Ada cerita di balik nama group ini. Pada bulan Desember 2015, Keke mengundang beberapa temannya untuk camping di Tanakita. Salah satu kegiatan selama di sana adalah main ke air di sungai. Dari Tanakita, kami memilih trekking menyusuri sungai daripada naik angkot.
Karena saat itu lagi musim hujan, beberapa teman Keke terkena pacet (lintah). Pastinya jadi pengalaman 'berkesan' hehehe. Untungnya gak hanya anak-anaknya yang asik. Para orang tuanya juga. Gak ada yang marah saat diceritakan anaknya kena pacet. Malah pada ketawa saat diceritakan. Dan ketika group ini dibentuk, ada salah satu orang tua yang menyarankan namanya Paceters aja. Bahkan kami sampai niat bikin kaos Paceters. 😂
Keke gak ikutan pas acara api unggun, alasannya ngantuk. Keke memang gak biasa tidur larut malam. Pukul 9 dibiasakan harus tidur, paling telat pukul 10. Makanya meskipun sedang ada acara seru di depan api unggun, Keke memilih kembali ke barak untuk tidur. Karena Keke memilih tidur, kami pun pulang ke penginapan.
Kuliner di The Highland Park Resort & Hotel
Sore hari terlalu berkabut. Padahal kalau cerah, terlihat gunung salak berdiri megah dari resto ini
Usai maghrib malah hujan turun
Sayangnya saya gak punya banyak stok foto makanan/minuman yang dipesan. Kameranya dibawa Keke. Kami hanya mengandalkan kamera smartphone yang masih seadanya. Malah foto makan siang sebelum pulang gak ada, entah ke mana. Gak sengaja kehapus kayaknya.
Rasa Agilo Olio nya juara. Tetapi, porsinya seuprit
Tetapi, pastinya saya masih cukup ingat kalau semua makanan yang kami pesan rasanya enak. Apalagi aglio olio. Enak banget! Sayangnya porsinya kurang nendang alias kurang banyak hehehe.
Jalan-Jalan ke Curug Nangka
Di hari kedua, usai sarapan, semua berkumpul di pinggir kolam renang. Semuanya bersiap-siap menuju curug nangka.
Dari penginapan ke curug nangka tidak terlalu jauh. Kurang lebih 1,5 km aja. Tetapi, bagi anak-anak yang tidak biasa jalan jauh, tentu melelahkan. Apalagi begitu masuk ke area tempat wisata kan jalanannya menanjak dan cukup licin. Beberapa anak mulai terlihat kelelahan meskipun saat main air terlihat senang.
Keke dan sahabatnya. Kalau diperhatiin, kayaknya Keke satu-satunya anak yang pakai sepatu saat main air. Memang selalu kami biasakan seperti itu. Kan, gak tau di dasar air ada apa. Mendingan tetap pakai alas kaki. Kami lebih memilih pakai sepatu daripada sandal gunung.
Gak semua siswa bermain air
Jadi salah satu pemenang juga nih group Keke. Tetapi, saya lupa menang kategori apa. Mungkin group terheboh? 😅
[Silakan baca: Rumamera Tanakita - Camping di Atas Awan]
The Highland Park Resort & Hotel, Bogor
Jl. Curug Nangka Sinarwangi
Bogor, Jawa Barat 16610
Telp: (0251) 8485777
Website: https://thehighlandparkresortbogor.com/
IG: @thehighlandparkresortbogor
Bogor, Jawa Barat 16610
Telp: (0251) 8485777
Website: https://thehighlandparkresortbogor.com/
IG: @thehighlandparkresortbogor
0 Komentar