Header Ads Widget

Responsive Advertisement

LEGENDA 1000 CANDI PRAMBANAN


Beberapa waktu yang lalu tepatnya setelah mendaki gunung Merbabu, aku ditawari oleh salah seorang temanku untuk berkunjung ke salah satu Candi yang berada di Yogyakarta, yaitu Candi Prambanan.
Tampaknya temanku tahu betul kalau dari dulu aku sangat ingin ke Candi Prambanan. So, tanpa berpikir panjang akupun langsung menyetujui ajakanya.
Lokasi Candi Prambanan yang berada di Kec. Prambanan-Sleman dan Kec. Prambanan-Klaten ini sangat dekat dengan lokasi rumah temanku, sehingga kami hanya memerlukan waktu sekitar 30 menit untuk sampai ke Candi Prambanan.
Setelah sampai di komplek Candi Prambanan kami segera menyimpan sepeda motor di tempat parkir yang telah disediakan. Setelah itu barulah membeli tiket masuk seharga Rp. 30.000 perorang.
Saat itu banyak sekali wisatawan yang berdatangan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Sehingga aku harus mengantri untuk mendapatkan tiket masuk. Tidak sabar rasanya ingin cepat-cepat melihat Candi Prambanan yang sangat melegenda itu.

Saat memasuki kawasan Candi Prambanan, saya langsung merasakan suasana khas Jawa. Terutama suara alunan musik gamelan yang terdengar dari berbagai penjuru di kawasan Candi Prambanan. Ternyata suara Gamelan ini berasal dari sound sistem yang dipasang di beberapa sudut di kawasan Candi Prambanan.
Tidak beberapa lama, akhirnya pucuk Candi Prambanan mulai terlihat dari kejauhan. Saat itu aku terdiam sejenak sambil menyaksikan kemegahan Candi Prambanan yang masih berdiri kokoh. Tiba-tiba satu kata terlontar dari mulutku; Cantik!. Ya, kecantikan Candi Prambanan membuatku enggan untuk berkedip.

Sebelum mengetahui lebih jauh tentang Candi Prambanan, tidak ada salahnya jika kita mengetahui terlebih dahulu asal-usul atau legenda Candi Prambanan yang sangat terkenal dikalangan masyarakat Jawa.
Alkisah, pada zaman dahulu kala terdapat dua kerajaan besar yaitu kerajaan prambanan dan kerajaan pengging. Kerajaan prambanan yang dipimpin oleh raja Prabu Baka terkenal sebagai kerajaan yang tentram, nyaman dan damai. Raja Prabu Baka memiliki seorang putri yang cantik jelita bernama Rara Jongrang.
Sedangkan kerajaan Pengging dipimpin oleh seorang raja yang angkuh, sombong dan arogan. Ia memiliki seorang putra yang sakti dan mandraguna bernama Bandung Bondowoso.

Suatu ketika raja Pengging menyerang kerajaan Prambanan dengan tujuan untuk memperluas wilayah kekuasaanya. Maka diutuslah Bandung Bondowoso bersama prajurit dan para Jin untuk menghancurkan kerajaan Prambanan.
Saat melakukan peperangan ternyata tentara dari kerajan Prambanan tidak mampu menghadapi serangan pasukan kerajaan Pengging. Sang raja Prabu Baka pun terbunuh ditangan Bandung Bondowoso. Akhirnya, kerajaan Prambanan berhasil direbut oleh kerajaan Pengging.
Tidak beberapa lama berkuasa, Bandung Bondowoso bertemu dengan Rara Jonggrang. Berkat kecantikan Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso langsung jatuh hati dan ingin menikahinya. Namun, Roro Jonggrang enggan untuk menerimanya Mengingat Bandung Bondowoso telah menghancurkan kerajaan dan membunuh ayahnya. Tapi Roro Jonggrang juga merasa takut untuk menolaknya.
Hingga akhirnya Rara Jonggrang memberikan sebuah persyaratan kepada Bandung Bondowoso untuk membangun 1000 candi dalam waktu satu malam sebelum fajar tiba. Jika gagal maka Bandung Bondowoso tidak dapat menikahinya.
Dengan bantuan para Jin, Bandung Bondowosopun menerima persyaratan dari Rara Jonggrang. Dalam waktu singkat bangunan candi sudah tersusun hampir mencapai seribu buah.
Melihat bangunan candi hampir selesai, Roro jonggrang merasa cemas. Lalu ia meminta bantuan kepada para dayang untuk membuat pagi buatan. Hingga akhirnya para pasukan Jin yang membantu mendirikan Candi pergi meninggalkan pekerjaanya karna mengira pagi telah tiba.
Lalu Roro Jonggrang mengatakan kepada Bandung Bondowoso bahwa ia telah gagal memenuhi pesyaratanya karna jumlah candi yang dibangun hanya mencapai 999 buah.
Sayangnya Roro Jonggrang ketahuan berbuat curang, akhirnya Bandung Bondowoso murka lalu mengutuk Roro Jonggrang menjadi batu atau arca untuk melengkapi bagian terakhir candi agar menjadi genap 1000 buah. Oleh karna itu Candi Prambanan disebut juga dengan Candi Roro Jonggrang.

Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang merupakan komplek Candi Hindu terbesar dan termegah di Indonesia. Candi ini pertama kali dibangun oleh Rakai Pikatan yang merupakan penguasa dinasti Syailendra dan raja-raja Wangsa (Dinasti) Sanjaya pada abad ke-9 Masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti tiga Dewa utama agama Hindu yaitu Brahma (dewa pencipta), Wishnu (Dewa pemelihara), dan Siwa (Dewa pemusnah).
Prambanan sendiri berasal dari kata para dan brahmana. Para yang berarti banyak dan brahmana yang berarti orang suci hindu jadi prambanan dapat di artikan sebagai prasasti-prasasti orang suci hindu
Bangunan candi yang terkenal paling indah di Asia Tenggara ini merupakan salah satu situs warisan dunia UNESCO. Saat memasuki kawasan Candi, pengunjung akan dimanjakan oleh arsitektur candi yang ramping dan menjulang tinggi. Namun, siapa sangka ternyata dibalik keindahan candi Prambanan terdapat nilai sejarah yang tak ternilai harganya.

Sekitar tahun 930, Candi Prambanan sempat terlantar di sebabkan oleh ibu kota kerajaan berpindah ke Jawa Timur. Sehingga tidak ada lagi orang-orang yang merawat candi Prambanan. Beberapa sumber mengatakan bahwa perpindahan kerajaan ini disebabkan karna meletusnya gunung Merapi, adanya peperangan dan perebutan kekuasaan. Namun bangunan candi ini diduga benar-benar runtuh akibat gempa bumi hebat pada abad ke-16.
Hingga akhirnya setelah lama terlantar, candi Prambanan di temukan kembali oleh seorang berkebangsaan Belanda bernama CA Lons tahun 1733. Sebetulnya warga Jawa disekitar Candi sudah mengetahui keberadaan candi ini tetapi mereka tidak tahu latar belakang sejarah yang sesungguhnya. Sehingga muncullah legenda roro Jonggrang seperti yang sudah saya ceritakan diatas.

Penemuan candi ini menarik perhatian dunia, sehingga pada tahun 1918 dilakukanlah pemugaran, bahkan hingga kini pemugaran masih tetap dilakukan. Pemugaran sempat terhambat karna hilangnya beberapa bagian candi karna di ambil oleh warga sekitar untuk membangun rumah serta akibat adanya gempa bumi yang merusak sejumlah bangunan dan patung. 

Namun bagaimanapun, keindahan Candi Prambanan masih tetap dapat kita nikmati hingga saat ini. Bahkan sejak tahun 1990 setelah dilakukan renovasi besar-besaran candi Prambanan sudah mulai digunakan sebagai tempat beribadatan suci kaum hindu seperti Galungan, Tawur Kesanga dan Nyepi.




Candi Prambanan yang memiliki luas sekitar -+ 80 hektar ini memilki empat pintu masuk. Namun, pintu utamanya berada di gerbang timur Candi. 

Kompleks candi Prambanan terdiri atas tiga zona yaitu zona luar, zona tengah (terdiri dari ratusan candi) dan zona dalam (delapan candi utama dan delapan kuil kecil). Nama-nama candi itu antara lain :
1.  3 Candi Trimurti:candi Siwa, Wisnu, dan Brahma
2.  3 Candi Wahana:candi Nandi, Garuda, dan Angsa
3.  2 Candi Apit:terletak antara barisan candi-candi Trimurti dan candi-candi Wahana di sisi utara dan selatan
4.  4 Candi Kelir:terletak di 4 penjuru mata angin tepat di balik pintu masuk halaman dalam atau zona inti
5.  4 Candi Patok:terletak di 4 sudut halaman dalam atau zona inti
6. 224 Candi Perwara:tersusun dalam 4 barisan konsentris dengan jumlah candi dari barisan terdalam hingga terluar: 44, 52, 60, dan 68
Sebetulnya jika dijumlahkan terdapat 240 candi di kompleks Prambanan, tetapi kini hanya tersisa 18 candi utama dan 8 candi kecil di zona inti serta candi perwara, hal ini disebabkan karna masih banyak candi perwara yang belum di pugar. Yang tersisa hanya tumpukan batu yang berserakan.

Dari beberapa candi yang terdapat di Prambanan terdapat candi utama setinggi 47 meter dan lebar 34 Meter yang berdiri di antara candi-candi yang lebih kecil disekitarnya. Candi utama ini dibangun untuk memuliakan Dewa Siwa, oleh karna itu candi ini diberi nama candi Siwa atau dalam bahasa sanskerta siwarga yang berarti rumah.
Puncak candi Siwa berbentuk wajra yang melambangkan intan atau halilintar. Disekeliling candi dihiasi relief naratif yang menceritakan kisah Ramayana. Relief ini dibaca dari kanan ke kiri atau searah jarum jam mengitari candi. Kini, kisah Ramayana selalu dipentaskan secara rutin di setiap malam bulan purnama di panggung terbuka Trimurti dengan latar belakang pemandangan megah tiga candi utama yang disinari cahaya lampu.



Di dalam candi Siwa terdapat ruangan utama tempat bersemayam sebuah arca Siwa Mahadewa (perwujudan Siwa sebagai Dewa tertinggi) setinggi 3 meter dan ruangan lainya yang lebih kecil yang menyimpan arca-arca yang berkaitan dengan Siwa.
Di dalam ruang selatan terdapat Resi Agastya, di ruang barat terdapat patung Ganesha yang merupakan putra Siwa dan di ruang utara terdapat arca sakti atau istri Siwa Durga Mahisasuramardini. Oleh penduduk setempat arca Durga ini disebut sebagai tokoh putri legendaris Roro Jonggrang.






Disamping candi Siwa, terdapat dua candi yang dibangun untuk memuliakan Dewa Wisnu dan Brahma. Kedua candi ini memiliki ukuran yang sama yaitu tinggi hampir 33 meter dan lebar 20 meter.
Candi yang hanya memiliki satu ruangan ini masing-masing terdapat archa Brahma dan archa Wishnu yang memiliki ketinggian sekitar 3 meter. disekitarnya terdapat relief cerita Ramayana dan Shinta.


Di zona dalam candi terdapat tiga candi yang dipersembahkan kepada kendaraan atau wahana dewa-dewa. Candi-candi ini terletak tepat di depan candi Trimurti, dan setiap candi Trimurti memiliki satu candi kendaraan. Di depan Candi Siwa terdapat candi Nandi, di depan candi Brahma terdapat candi Angsa dan di depan candi Wishnu terdapat Candi garuda.
Ketiga candi ini memiliki ukuran yang lebih kecil dari candi Brahma dan Wishnu. Didalamnya terdapat sebuah arca yang menggambarkan kendaraan Dewa. Namun, hanya candi Nandi saja yang didalamnya terdapat arca yaitu arca lembu Nandi. Sedangkan dua candi lainya kosong.


Di antara baris keenam candi-candi utama  / TTrimurti terdapat 2 candi Apit setinggi 14 meter dengan tapak denah 6x6 meter 

Disampingnya terdapat candi kecil berupa kuil yang berbentuk miniatur tanpa tangga setinggi 2 meter yaitu 4 candi Kelir pada empat penjuru mata angin di pintu masuk.

Candi Patok berjumlah 4 buah. Candi yang memiliki ketinggian 2 meter ini berada disetiap sudut candi yang berfungsi untuk menyimpan sesaji.
Candi Perwara merupakan candi pengawal atau candi pelengkap berjumlah 224 buah candi dengan ukuran yang lebih kecil dari candi utama. Candi-candi ini dibangun diatas empat undakan teras dan disusun dalam empat baris konsentris yang makin ke tengah sedikit makin tinggi. Keempat baris itu yaitu baris terdalam terdiri atas 44 Candi, baris kedua 52 candi, baris ketiga 60 candi dan baris keempat yang merupakan baris terluar terdiri atas 68 candi.
Masing-masing candi Perwara yang memiliki ketinggian 14 meter dan tapak denah 6x6 meter ini memiliki atap berbentuk ratna yang melambangkan permata. Dari semua candi Perwara yang dibangun hanya dua candi yang masih utuh dan berdiri kokoh, sedangkan sisanya sudah hancur.
Setelah puas mengitari candi Prambanan, wisatawan dapat mengunjungi museum yang berada di dalam kompleks taman purbakala yang berisi berbagai macam temuan benda bersejarah. Didalam museum ini juga terdapat beberapa replika model arsitektur candi seperti Borobudur, prambanan dan plaosan.

Candi Prambanan yang di resmikan oleh presiden Soeharto pada tanggal 6 Juli 1989 ini memiliki beberapa candi yang tidak kalah menarik. candi-candi ini masih berada di sekitar komplek candi Prambanan seperti candi Sewu, candi Lubrah, candi Lumbung, candi Ratu Boko dan masih banyak lagi.
Setelah mengunjungi candi Prambanan aku jadi sadar bahwa kita sudah sepantasnya bangga dengan Indonesia yang menyimpan begitu banyak peninggalan yang mengagumkan.

Nah, Berikut ini aku tampilkan beberapa dokumentasi foto dan video yang telah aku abadikan selama berkunjung ke candi Prambanan yang sangat melegenda.




















*Sumber riset : Wikipedia

Posting Komentar

0 Komentar