Taman Balai Kota menjadi taman ke-4 sekaligus taman terakhir yang kami kunjungi dalam setengah hari. Lho, katanya 5 taman? Iya, rencananya memang begitu. Tetapi, karena saat di Skywalk Teras Cihampelas dapat WA kalau di rumah kedatangan sodara jauh, saya memutuskan untuk pulang aja. Kedua bibi dan mamang mah gimana saya aja.
Dari Teras Cihampelas, kami naik angkot. Saya lupa angkotnya yang mana. Tetapi, jaraknya juga lumayan deket, kok.
Dari Teras Cihampelas, kami naik angkot. Saya lupa angkotnya yang mana. Tetapi, jaraknya juga lumayan deket, kok.
[Silakan baca: Menikmati Skywalk Teras Cihampelas Bandung, Enaknya Sore Hari]
Pernah Berencana Menggelar Resepsi Pernikahan di Taman Balai Kota
Flashback dulu, ah. Mundur jauhan dikit ke masa lebih dari 15 tahun lalu. Saat saya dan suami sedang merencanakan pernikahan. Keputusan dari kedua belah pihak adalah menggelar akad dan resepsi di Bandung. Kebetulan keluarga besar saya dan suami kebanyakan tinggal di Bandung. Jadi daripada keluarga besar yang berbondong-bondong ke Jakarta, mendingan keluarga pengantin aja yang ke Bandung.
Saya dan suami pengennya menggelar pesta taman. Bukan resepsi di gedung. Masalahnya tempat yang ada area terbuka kebanyakan di daerah atas kayak Dago, Lembang, dan sekitarnya. Keluarga besar kelihatannya keberatan. Maunya di tengah kota. Lagipula dulu menikah di taman belum banyak kayak sekarang. Makanya masih banyak keluarga yang bertanya tentang konsep ini.
Makanya saya dan suami sempat punya ide 'gila' untuk menggelar pesta taman di halaman Balai Kota. Saking bingung mau cari taman di mana. Ya kali aja lahannya boleh disewa 😂. Dulu Taman Balai Kota gak seramai sekarang. Sepi banget malah. Ramainya hanya kalau ada event tertentu. Makanya kami sempat kepikiran buat menggelar resepsi pernikahan di sana. Saking kepengennya bikin resepsi pernikahan di taman.
Untungnya di dekat sana ada resto namanya Baraya yang konsepnya setengah terbuka areanya. Ada taman yang lumayan luas di tengahnya. Sayangnya resto ini sekarang udah gak ada, ya. Jadi kami gak bisa bernostalgia. 😄
Saya dan suami pengennya menggelar pesta taman. Bukan resepsi di gedung. Masalahnya tempat yang ada area terbuka kebanyakan di daerah atas kayak Dago, Lembang, dan sekitarnya. Keluarga besar kelihatannya keberatan. Maunya di tengah kota. Lagipula dulu menikah di taman belum banyak kayak sekarang. Makanya masih banyak keluarga yang bertanya tentang konsep ini.
Makanya saya dan suami sempat punya ide 'gila' untuk menggelar pesta taman di halaman Balai Kota. Saking bingung mau cari taman di mana. Ya kali aja lahannya boleh disewa 😂. Dulu Taman Balai Kota gak seramai sekarang. Sepi banget malah. Ramainya hanya kalau ada event tertentu. Makanya kami sempat kepikiran buat menggelar resepsi pernikahan di sana. Saking kepengennya bikin resepsi pernikahan di taman.
Untungnya di dekat sana ada resto namanya Baraya yang konsepnya setengah terbuka areanya. Ada taman yang lumayan luas di tengahnya. Sayangnya resto ini sekarang udah gak ada, ya. Jadi kami gak bisa bernostalgia. 😄
Sejarah Taman Balai Kota, Bandung

Kalau membaca sejarah Taman Balai Kota Bandung yang saya dapat dari berbagai artikel, area taman balai kota ini tadinya dimiliki oleh dr. Andreas de Wilde (1781 - 1865) yang juga merupakan tuan tanah pertama di bumi Priangan. Dulu, taman Balai Kota merupakan gudang kopi.
Pada tahun 1927, gudang kopi tersebut diserahkan kepada pemerintah kolonial Belanda untuk kemudian dihancurkan. Kemudia area ini dibangun gedung balai kota pada tahun 1927.
Masih panjang cerita sejarah taman balai kota. Termasuk kisah dr. Andreas de Wilde sendiri yang tadinya sangat kaya raya dan memiliki tanah yang sangat luas. Tetapi, konon bangkrut karena kepemilikan tanahnya dibatalkan sehingga memaksanya untuk kembali ke Belanda.
[Silakan baca: Teras Cikapundung, Bandung - Setengah Hari Mengelilingi 5 Taman di Bandung dengan Berjalan Kaki]
Ada Apa Aja di Taman Balai Kota Bandung?

Taman Balai Kota bisa dibilang taman rakyat. Tidak ada tiket masuk bila ingin bermain di taman ini. Di dalamnya ada beberapa taman tematik. Saya gak hapal nama taman-tamannya. Saat ke sini, tujuan saya hanya ingin melihat taman labirin. Gara-gara para mamang dan bibi saya pernah ke taman labirin, trus share ke WAG. 😄


Di Taman Badak (karena ada patungnya di sana hehehe) ada 2 kolam kecil buat anak-anak main air. Siap-siap aja bawa baju ganti kalau ajak anak-anak ke sini. Tapi, airnya agak butek. Ya gak tau apa memang airnya seperti itu, lantainya yang berwarna coklat, atau karena lagi banyak yang main.

Ada juga gembok cinta. Beberapa pasangan ada yang memasang gembok di sini sebagai simbol kesetiaan. Mungkin buat lucu-lucuan, tetapi mungkin juga ada yang percaya kalau itu bisa hubungan jadi langgeng. Saya mah enggak. Sekadar buat lucu-lucuan pun gak mau. Jadi paling foto-foto di depan area gembok aja 😎
Kalau Sahabat KeNai pengen naik bandros juga bisa dari sini. Sebetulnya, saya juga pengen cobaik naik bandros. Tetapi, waktu itu antreannya panjang banget. Lain kali aja, deh.

Kalau ingat bandros, biasanya langsung ke makanan. Ya gak salah juga, sih. Bandros kan juga salah satu kuliner khas Jawa Barat. Tetapi, Bandros di sini adalah Bandung Tour on The Bus. Wisatawan diajak keliling Bandung naik Bandros.
Selesai keliling Taman Balai Kota, kami pun memilih pulang. Padahal gak jauh dari taman ini juga ada Taman Alun-Alun. Tapi, sikon memang gak memungkinkan. Gak enak ditungguin tamu di rumah. Lain kali ke Bandung dan keliling taman-tamannya lagi.
Saya gak hapal dari Alun-ALun Bandung ke Taman Balai Kota naik angkutan umum apa. Tetapi, setau saya, Bandros juga melewati 2 taman ini.
[Silakan baca: Forest Walk Babakan Siliwangi, Bandung - Setengah Hari Mengelilingi 5 Taman di Bandung dengan Berjalan Kaki]

Kalau di 3 taman lain yang kami kunjungi, ada area untuk makan. Kalau di sini sepertinya lebih bebas. Pedagang kaki lima memang berkumpulnya di pintu masuk. Tetapi, makan di dalam taman balai kota pun sepertinya tidak ada larangan. Ya asalkan pada sadar untuk menjaga kebersihan aja.

Kami berjalan kaki, sebelum akhirnya naik angkot. Sebetulnya udah dekat rumah. Tapi, ya udah pada capek kayaknya hahaha.
Taman Balai Kota
Open hours: 24 jam
0 Komentar